Harian SURYA, 16 Nopember 1992
KASUS kanker payudara di berbagai bagian dunia akhir-akhir ini menunjukkan perkembangan yang pesat. Jika pada tahun 1950-an penyakit ini diderita satu dari 20 orang, maka kini penderitanya meningkat menjadi satu dari sembilan orang.
Belum ada peneliti yang mengetahui penyebab yang pasti dari kanker payudara ini. Akan tetapi sekelompok peneliti dari Green-peace menyatakan bahwa kemungkinan polusi dari bahan-bahan kimia sintetis menjadi biang keladi dari terjadinya kanker payudara.
Kendati demikian mereka belum berbasil membuktikan hal tersebut secara teoritis, namun mereka yakin bahwa bahan kimia sintetis memegang peran penting. Pernyataan ini juga diperkuat oleh Samuel Epstein dari University of Illionis Medical Centre yang juga menulis laporan tentang masalah ini.
"Yang jelas, selama ini tidak ada kemajuan dalam usaha membendung membengkaknya jumlah penderita kanker," demikian Epstein mengritik lembaga pemerintahan. Ia menyebut selama ini kurangnya perhatian tentang masalah zat karsinogen.
Studi ini menurut Reuter juga memperoleh fakta-fakta antara lain :
^ Dalam sepuluh tahun terakhir jumlah penderita kanker meningkat seiring dengan memburuknya lingkungan hidup akibat pencemaran bahan kimia sintetik.
^ Negara-negara yang industrinya maju juga mempunyai penderita kanker payudara yang lebih banyak dibanding negara-negara yang nonindustri.
^ Wanita di Amerika Serikat yang tinggal dekat dengan industri menerima risiko enam kali lebih besar terkena kanker payudara dibanding wanita yang hidup di daerah pertanian.
^ Bangsa-bangsa yang mengkonsumsi lemak lebih banyak juga mempunyai penderita kanker lebih besar, hal ini dihubungkan dengan bahan kimia yang terdapat dalam hewan yang dikonsumsi.
^ Kecurigaan terbesar ada pada zat organochlorine yang dibuat dari chlorine, yang mulai diproduksi secara besar-besaran saat selesainya Perang Dunia II. (rr)
0 Response to "Polusi dari bahan kimia tingkatkan kanker payudara"
Posting Komentar