Mingguan MIMBAR KARYA, 13 dan 20 Mei 1990
AKHIR-akhir ini Nyonya Ida sering resah, sedih, cemas dan merasa malu. Akibatnya, nyonya muda beranak dua ini cenderung menarik diri dari pergaulan. Padahal selama ini Nyonya Ida begitu lincah dan ceria. Bukan itu saja perubahan yang terjadi pada wanita berusia 26 tahun ini. Belakangan ini ia segan melakukan hubungan intim dengan suaminya. Dan Agus, sang suami, merasa heran dengan penolakan istrinya karena Nyonya Ida sendiri tak jelas memberi alasan penolakannya.
Apa sebetulnya yang terjadi pada Nyonya Ida? Ia terserang penyakit keputihan, yang dalam istilah kedokteran disebut leukore atau fluor albus. Istilah keputihan ini digunakan apabila ada gejala keluarnya cairan dari saluran kelamin wanita yang berlangsung lama dan berulang-clang. Warna dan sifat cairan tersebut dapat bermacam-macam. Dapat jernih tanpa warna, encer atau kental, berwarna kehijauan atau kekuningan, berbuih atau bergumpalan kecil, tidak berbau sampai berbau menusuk. Keluarnya bisa sedikit bisa pula sangat banyak.
Keputihan atau juga disebut pektai, dapat menimbulkan rasa gatal di daerah vagina, lipat paha dan menyebabkan rasa pedih pada waktu kencing bahkan rasa sakit pada waktu berhubungan. Inilah yang menyebabkan mengapa Nyonya Ida sering menolak suaminya. Ia juga terpaksa menarik diri dari pergaulan, karena malu setiap saat harus menggaruk-garuk di bagian pangkal pahanya.
"Belum lagi kalau cairan keputihan itu banyak. Bila ini terjadi, maka wanita penderita harus ganti celana dalam berulang kali. Atau bahkan harus memakai pembalut karena terasa sangat basah," kata Dr. Pudji K.Syarifuddin dari Bagian Parasitologi FKUI. Menurutnva, keadaan basah ini menyebabkan kulit mudah lecet sehingga terasa pedih bila terkena air. Apalagi bila terkena air kencing sendiri. Bau yang ditimbulkannya, juga merupakan salah satu keluhan penting yang dapat menghantui seorang wanita.
Gatal yang muncul bisa sewaktu-waktu saja, misalnya hanya pada malam hari. Tetapi dapat pula timbul terus-menerus, membuat penderita tidak bisa tenang berbuat apa pun. Lebih jauh, gejala-gejala ini dapat menyebabkan tekanan jiwa, menimbulkan rasa malu, rendah diri dan selalu resah. "Leukore bagi seorang wanita, tidak sekadar penyakit pada organ seksual, tetapi dapat dirasa sebagai ancaman kedudukan kewanitaan. Yang bisa mempengaruhi keseimbangan psikososial penderitanya," ajar Dr.Wahyadi Darmabrata, psikiater.
Lebih jauh disebutkan, keputihan yang cukup parah dapat menimbulkan berbagai reaksi dari penderita seperti reaksi emosional, reaksi seksual dan reaksi sosial. Reaksi emosional dapat berupa perasaan malu, sedih, takut, cemas, menarik diri dari pergaulan dan mengkhawatirkan sesuatu yang lebih parah.
Reaksi seksual bisa terjadi seperti kasus Nyonya Ida di atas. Yakni istri segan melakukan hubungan seksual dengan suami, karena takut mengotori suami atau suami menjadi jijik. Bila berakibat pada reaksi sosial, maka penderita akan membatasi kegiatan sosialnya. Khawatir bahwa kemampuannya dalam menjalankan kegiatan sosial berkurang. Akibatnya, ia tak giat lagi melakukan aktivitas yang biasanya merupakan kesenangan atau hobinya.
Mengapa keputihan?
Seluruh permukaan organ-organ seksual wanita mempunyai kemampuan untuk mengeluarkan cairan. Dalam keadaan normal, cairan ini berbentuk lendir jernih, tidak berwarna dan tidak berbau busuk. Cairan tersebut mempunyai banyak kegunaan, diantaranya yang terpenting yakni mencegah perlekatan pada rongga saluran vagina; mencegah infeksi seperti kekentalan, keasaman, kekebalan; mendukung proses pembuahan pada prows reproduksi manusia, dan mencegah perlukaan dan rasa nyeri pada waktu berhubungan.
Cairan yang dikeluarkan organ-organ kelamin tadi bisa menjadi keputihan oleh dua sebab. Oleh hal-hal yang alamiah (fisiologis) dan oleh penyakit (patologis). Adalah hal yang biasa apabila sesudah berhubungan, sebelum atau sesudah haid, timbul keputihan ringan. Keputihan semacam ini adalah alamiah, dan akan hilang dalam beberapa jam atau beberapa hari tanpa keluhan apa pun.
Berbagai penyakit menahun, kecapekan yang terus-menerus, dapat melemahkan tubuh dan menyebabkan keluarnya keputihan. Gadis-gadis dalam masa pertumbuhan, yang pembentukan hormonnya sedang disesuaikan dengan pertumbuhan tubuhnya, dapat pula mengalami keputihan. Penyebab lain, apabila terdapat kelainan pada alat-alat kandungan. Misalnya peradangan, kejangkitan tumor atau penyakit kanker. Juga pemakaian spiral dan alat KB lainnya dapat juga menimbulkan keluhan keputihan.
Keputihan patologis atau yang ditimbulkan oleh penyakit, bisa terjadi karena infeksi bakteri, jamur, parasit dan virus. Bakteri atau kuman gonokokkus, klamidia, mikoplasma dan gardenella, jamur kandida dan parasit trikomonas vagina, dikenal sebagai biang keladi penyebab keputihan.
Wanita hamil yang mengidap keputihan oleh jamur kandida, dapat menularkan sumber infeksi bagi bayinya pada waktu lahir. Pada saat bayi melalui saluran kelahiran (vagina), jamur kandida akan melumuri tubuh bayi. "Bahkan jamur itu bisa masuk ke dalam mulut bayi," jelas Dr.Pudji KS.
"Di dalam mulut bayi, jamur tadi dapat menyebabkan sariawan. Berupa bercak-bercak putih kekuningan, yang kadang-kadang disangka sebagai sisa susu yang tidak tertelan."
Menurut Dr.Pudji KS., jamur yang melengket di mulut bayi kemudian akan tertelan dan tinggal di dalam ususnya. Pada saatnya, jamur tersebut akan menjalar ke organ tubuh lainnya. Di antaranya ke alat kelamin dan menimbulkan keputihan, yang disebut kandidiasis vagina. Hal ini dapat terjadi sampai bayi berumur lanjut (dewasa).
Jamur kandida merupakan penyebab keputihan yang paling sering. Cairan yang keluar biasanya kental, berwarna putih susu dan disertai rasa gatal yang hebat pada vagina. Liang vagina menjadi merah dan membengkak. Kadang-kadang dapat terlihat adanya bercak-bercak putih yang melekat pada dinding vagina bagian dalam. Pada kasus yang tidak khas, cairannya encer seperti air dan liang vagina tampak putih mengkilat.
Beberapa keadaan yang dapat mendukung timbulnya keputihan oleh jamur adalah penyakit kencing manis, kehamilan, penggunaan obat-obatan termasuk pil KB. Bayi yang tertular jamur dari ibunya, dapat pula menularkannya kepada bayi-bayi lain yang bersama-sama dirawat di bangsal bayi. Bila dot yang dipakai bayi tidak dibersihkan dengan baik, maka jamur masih dapat melekat pada dot. Dan melalui dot yang berpindah-pindah mulut, jamur tadi pun berpindah kepada bayi lain. Juga tangan perawat dapat ketularan jamur, kemudian menularkannya pula pada bayi-bayi lain.
Penyebab keputihan lainnya adalah parasit yang disebut trichomonas vaginalis. Bentuknya oval dan mempunyai bulu-bulu getar untuk bergerak dengan cepat secara berputar-putar. Wujud dan gerak-geriknya hanya dapat dilihat di bawah mikroskop. Cara penularannya sebagian besar melalui hubungan seksual. Kemudian secara tidak langsung melalui alat-alat mandi, seperti handuk dan tempat duduk kloset. "Bila kurang yakin akan kebersihan kloset, sebaiknya tidak duduk langsung ketika buang hajat. Lebih baik jongkok saja" saran Dr.Pudji KS., untuk menghindari penularan tidak langsung.
Cairan keputihan yang disebabkan parasit ini biasanya banyak, berbuih seperti air sabun dan berbau busuk. Rasa gatal yang timbul memang tidak seberapa, namun liang kelamin akan tampak merah serta nyeri bila dipegang. Pada infeksi yang telah berlangsung lama, jumlah cairan akan semakin berkurang tetapi warnanya berubah menjadi abu-abu atau hijau muda sampai kuning.
Meskipun dibilas dengan air, cairan tersebut tetap akan keluar. Begitu pula liang kelamin tetap memerah dan terasa pedih pada waktu buang air kecil.
Kuman lainnya yang sering menjadi penyebab keputihan adalah gonokokkus dan klamidia. Pada umumnya, cairan keputihan yang keluar disebabkan kuman ini kental dan berwarna kuning. Getah kuning tersebut merupakan nanah yang terdiri atas sel-sel darah putih. Kuman gonokokkus dapat menyerang mata, persendian, saluran reproduksi dan sebagainya, sehingga bisa berakibat terjadinya kebutaan, gangguan pergerakan tubuh, bahkan kemandulan," jelas Dr.Suharno Josodiwondo, ahli mikrobiologi FKUI.
Selain itu, kuman ini juga dapat menyerang tenggorok bahkan masuk ke dalam peredaran darah dan menyebar kemudian menimbulkan kelainan-kelainan pada berbagai organ tubuh. Kuman ini hanya menular secara langsung. Yakni pada saat hubungan seksual, atau kontak langsung antara tangan yang tercemar dengan mata. Untungnya, kuman gonokokkus relatif mudah dimatikan. Misalnya cukup dengan sabun, deterjen, alkohol, sinar matahari. Satu jam dalam keadaan kering di luar tubuh, kuman tersebut akan mati dengan sendirinya.
ALAT VITAL
Manusia terdiri atas banyak organ dan setiap organ mempunyai fungsi masing-masing. Jantung, dianggap sebagai organ terpenting sehingga disebut sebagai organ vital.
Organ seksual, ditinjau dari segi hidup matinya seseorang, mungkin tidaklah primer sebagaimana fungsi jantung. Akan tetapi dari segi psikososial, organ ini merupakan alat yang paling istimewa. yakni untuk menjaga harga diri dari eksistensi sosial serta alat reproduksi untuk melanjutkan keturunan. Karena itu, organ seksual disebut sebagai alat vital.
Yang menarik perhatian, satu macam organ mempunyai makna yang berbeda-beda bagi setiap orang. "Misalnya jari telunjuk lebih berarti bagi seorang ahli bedah daripada seorang psikiater," kata Dr.Wahyadi Darmabrata. "Sebaliknya, bibir lebih berarti bagi psikiater daripada bagi ahli bedah. Tungkai bagi pemain sepakbola, lebih penting daripada bagi penulis novel".
Menurut Wahyadi Darmabrata, yang psikiater ini, demikian pula halnya rambut bagi wanita lebih berarti daripada bagi pria. Rupanya, bagi manusia ada semacam hierarki makna pada tiap-tiap organ. Bergantung penting tidaknya organ tersebut bagi eksistensi psikososial individu bersangkutan.
Akibat sampingan selanjutnya, adalah bahwa kemudian organ tersebut menjadi sumber kecemasan bagi yang bersangkutan. Gambaran demikian, terjadi pada organ seksual bagi wanita.
Seorang wanita berkembang mulai dari bayi perempuan, gadis remaja putri, wanita muda sampai pada ibu kemudian nenek. Dalam setiap kehidupan dan dalam setiap tahap perkembangan, "kewanitaan" sebagai suatu identitas, akan selalu terlihat dan diperlihatkan oleh wanita. Dan akan selalu diperhatikan baik cleh lawan jenisnya (pria) maupun oleh wanita sendiri. Dengan kata lain, betapa tampak perhatian orang terhadap keadaan fisik, perilaku maupun kedudukan sosial seorang wanita.
Istilah perempuan berasal dari kata empu, yang berarti terhormat dan berposisi tinggi. Sebagai imbangan, kedudukan terhormat dan tinggi ini dibayar dengan kewajiban perempuan (wanita) yang multifaset. Yakni sebagai pengasuh, pelindung, partner seksual, dan berbagai peran penting lainnya. Dengan demikian kewanitaan meliputi aspek sosial, psikologis dan seksual (fisik). Artinya, organ seksual wanita tidak dapat dipandang sebagai sekedar alat kelamin dan alat reproduksi. Tetapi memiliki peranan yang sangat besar yang memiliki makna psikososial.
Untuk itulah betapa pentingnya bagi seorang wanita menjaga kehormatan dan kesehatan organ seksualnya. Karena sekali lagi, keputihan, salah satu jenis penyakit yang suka mengotori organ kelamin wanita, tidaklah "sekedar penyakit pada organ seksual", tetapi lebih dari pada itu adalah sebagai ancaman kedudukan kewanitaannya. Yaug bisa mempengaruhi keseimbangan psikososial si penderita.
CELANA DALAM KETAT DAN JAMU
Keputihan memang bukan penyakit kelamin kelas berat dan mematikan, namun cukup mengganggu dan meresahkan Anda yang mengidapnya. Bayangkan apabila Anda tak mampu menjalankan kewajiban sebagai seorang istri, karena takut suami menjadi jijik atau Anda sendiri merasa kesakitan. Betapa repotnya Anda apabila harus menukar celana dalam berkali-kali karena basah oleh keputihan.
Untuk mencegah keputihan, dokter menganjurkan agar wanita senantiasa membersihkan tubuh dengan baik. Pada waktu mandi, sehabis buang air kecil atau buang air besar, vagina harus dibersihkan benar-benar. Yakni dengan memakai sabun dan membilasnya berulang-ulang, kemudian melapnva sampai kering dengan handuk.
Selain itu, hendaknya jangan membiasakan diri memakai celana dalam yang terlalu ketat atau celana dalam yang terbuat dari bahan yang tidak menverap keringat, seperti nilon. Celana dalam seperti ini dapat menyebabkan keadaan yang selalu lembab di daerah vagina dan menyuburkan pertumbuhan jamur. Cara membersihkan vagina sebaiknya dibiasakan ke arah depan, sehingga vagina tidak terkena kuman yang terdapat dalam tinja.
Apabila Anda keputihan, sebaiknya kebiasaan makan makanan manis dikurangi. Makanan manis akan menyebabkan jumlah gula yang berlebihan di dalam usus, dan menjadi tempat yang subur bagi berkembangnya jamur yang kemudian dapat menginfeksi liang vagina.
Cara yang terbaik bila Anda keputihan, adalah konsultasi kepada dokter. Harus pula memakan obat sesuai dengan petunjuk dokter. Kesalahan yang sering terjadi adalah penghentian obat setelah keluhan utama teratasi. Hal ini salah, karena obat yang telah dimakan belum tentu mematikan seluruh kuman yang ada.
Banyak jenis obat yang dapat Anda peroleh setelah konsultasi dokter. Antara lain obat-obat antiseptik, antijamur, anti trikomoniasis, antibakteri dan lain sebagainya. Selain obat-obatan modern, dikenal pula obat-obatan tradisional berupa jamu yang dinyatakan sangat bermanfaat untuk mengobati keputihan. Ada beberapa nama jamu yang dapat digunakan, jamu keputihan, jamu peputih, jamu pektai, delima putih dan lain-lainnya.***
0 Response to "JIKA KEPUTIHAN, Kurangi Makan Manis"
Posting Komentar