MEMAHAMI BAHAN MATERIAL BANGUNAN KAYU


Kayu adalah bahan produk alam yang kita dapatkan dari tumbuh-tumbuhan (pohon-pohonan/trees) dan termasuk vegetasi alam. Pada pekerjaan sipil kayu digunakan sebagai salah satu bahan material atau bahan bangunan. Dimana kayu ini merupakan bahan bangunan yang banyak disukai orang atas pertimbangan tampilan maupun kekuatan. Dilihat dari aspek kekuatan, kayu ini cukup kuat dan kaku, walaupun tidak sekuat material bahan bangunan baja atau beton, selain mudah dikerjakan dengan cara disambung dengan alat sambung kayu, mudah di daur ulang dan juga kayu merupakan bahan material yang ramah lingkungan.
Dalam perkembangannya, material bahan bangunan kayu digunakan sebagai struktur, dimana struktur kayu banyak digunakan sebagai alternatif dalam perencanaan pekerjaan-pekerjaan sipil,  diantaranya adalah : rangka kuda-kuda, rangka dan gelagar jembatan, struktur perancah, kolom, dan balok lantai bangunan dan lain-lain.


A. SUSUNAN KAYU
Menurut Peraturan Konstruksi Kayu - PKKI (Lampiran 3), dari 3000-4000 jenis pohon yang ada di Indonesia baru sekitar 150 jenis yang telah diselidiki dan dianggap penting dalam perdagangan. Dari jumlah tersebut sebagian merupakan  jenis  kayu  yang  penting  sebagai bahan struktur. Lembaga Pusat Penyelidikan Kehutanan telah menyusun daftar kayu Indonesia yang terdiri dari 90 jenis kayu penting di Indonesia. Daftar tersebut tercantum selengkapnya pada Lampiran I. Susunan kayu sebagaimana disajikan pada gambar di bawah ini.  
 
Susunan Kayu Terdiri Dari Susunan Sel-Sel, Dan Sel-Sel Tersebut Terdiri
Dari Susunan “Cellose” Yang Diikat Dan Disatukan Oleh “Lignine

 
B. Bentuk dan Kegunaan Kayu.
Sebagai bahan struktur kayu mempunyai berbagai kekuatan, khususnya dalam :
1.  Menahan Tarikan.
Kekuatan terbesar yang dapat ditahan oleh kayu adalah sejajar arah serat, sedangkan kekuatan tarikan tegak lurus arah serat lebih kecil dari pada sejajar serat.
2.  Menahan Tekanan (Desak).
Kayu juga dapat menahan beban desak, baik tekanan sejajar serat maupun tegak lurus serat, misalnya sebagai bantalan kereta api. Daya tahan desak tegak lurus serat lebih kecil bila dibandingkan dengan sejajar serat.
3.  Menahan Lenturan.
Besarnya daya tahan kayu terhadap lenturan tergantung pada jenis kayu, besarnya peampang kayu, berat badan, lebar bentangan, sehingga dengan dapatnya kayu menaan lenturan maka dapat menahan beban tetap meupun beban kejut/pukulan.

Sebagai bahan struktur kayu biasanya diperdagangkan dengan ukuran tertentu dan dipakai dalam bentuk balok, papan, atau bentangan bulat, (berdasarkan SK-SNI-03-2445-1991).
1. Balok
-   Untuk kuda-kuda / batang struktur (cm)      
    8 x   (8, 10, 12, 15, 18),                                                                                                    10 x (10, 12, 15, 18).
-      Balok antar tiang (cm)                                       
    4 x (6, 8); 6 x (8, 12, 15);
    8 x (12, 15, 18), 10 x (12, 15).
-      Untuk kusen pintu dan jendela (cm)             
    6 x (10, 12, 13, 15) ; 8 x (10, 12, 15).
-      Balok langit (cm)                                          
    8 x (12, 15, 18, 20); 10 x (15, 18, 20).
-      Tiang balok (cm)                                          
    8 x (8, 10, 12); 10 x (10, 12);
    12 x (12, 15).

2. Reng dan Kaso                                                  
    2 x 3;  2,5 x (3,4,6,8, 10, 12);
    3,5 x (3,4,6,8,10,12,15);
    5 x (7,8,10,12,13,15,18,20,22,25)

3. Lis dan Jalusi                                                
    1 x (1,3,4,5, 6, 8)
    1,5 x (3,4,5,6,8,10,12,15,18,20,22)
    2 x (4, 5,6,8, 10, 12)

4.  Papan kayu.                                                 
     2 x (15, 18,20,22,25)
     3 x (18,20,22,25,30)
     4 x (18,20,22,25)

C. Kekurangan dan Kelebihan Kayu.
Kelebihan Kayu :
1.   Berkekuatan tinggi dengan berat jenis rendah.
2.   Tahan terhadap pengaruh kimia dan listrik.
3.   Relatif mudah dikerjakan dan diganti.
4.   Mudah didapatkan, relatif murah.
5.   Pengaruh temperatur terhadap perubahan bentuk dapat diabaikan.
6.   Pada kayu kering memiliki daya hantar panas dan listrik yang rendah, sehingga baik untuk partisi.
7.   Memiliki sisi keindahan yang khas.
 
Kekurangan Kayu
1.  Adanya sifat-sifat kayu yang kurang homogen (ketidak seragaman), cacat kayu (mata kayu, retak, dll.).
2.  Beberapa jenis kayu kurang awet.
3.  Kekuatannya sangat dipengaruhi oleh jenis kayu, mutu, kelembaban dan pengaruh waktu pembebanan.
4.  Keterbatasan ukuran khususnya untuk memenuhi kebutuhan struktur bangunan yang makin beskala besar dan tinggi.
5. Untuk beberapa jenis kayu tertentu harganya relatif mahal dan ketersediaan terbatas (langka).

CACAT KAYU
Cacat kayu dapat mengurangi kekuatan kayu dalam menerima beban konstruksi. Cacat kayu ini umumnya adalah mata kayu, yang merupakan sambungan cabang pada batang utama kayu. disebabkan karena karakter tumbuh kayu tersebut atau kesalahan proses produksi. Cacat yang diakibatkan oleh proses produksi umumnya adalah kesalahan dalam penggergajian dan proses pengeringan sehingga menyebabkan penyusutan. Cacat ini dapat berupa retak, crooking, bowing, twisting (baling), cupping dan wane (tepian batang bulat). Hal tersebut karena di dalam  penggergajiannya terlalu dekat dengan lingkaran luar kayu.

 
Cacat Kayu Mengurangi Kekuatan Kayu






0 Response to "MEMAHAMI BAHAN MATERIAL BANGUNAN KAYU"

Posting Komentar