Mingguan MIMBAR KARYA, 22 April 1990
Yang memberi hasil memuaskan jika kanker didiagnosis dini yaitu ketika kanker baru mencapai ukuran kurang dari 3 cm. Reseksi kanker sebesar ini memberikan peluang 5 tahun bertahan hidup yang mencapai 90%. Jika ukuran kanker sudah mencapai 5 cm, peluang bertahan hidup, 5 tahun hanyalah 65% saja. Selain dengan obat-obat antikanker, pembedahan, dapat pula dengan penyinaran atau kombinasi sinar dengan obat. Tapi tidak semua kasus kanker hati boleh disinar.
Bagaimana mencegahnya?
Kita sudah mengetahui penyebab tumbuhnya kanker hati. Sebagian besar bersumber dari infeksi Hepatitis B, yang cenderung menjadi cirrhosis. Beberapa zat yang bersifat carcinogenic terhadap sel hati juga telah dikenal. Sehingga faktor-faktor tersebut harus disingkirkan dari lingkungan kita. Kita dapat mencegahnya agar tidak tercemar oleh anasir tersebut.
Namun memang tidak selalu mudah, karena apa yang kita makan dan minum sehari-hari tanpa kita sadari, belum tentu telah terbebas dari bahan carcinogenic tersebut, termasuk ganasnya virus Hepatitis tipe B, yang di Asia, betapa dekat dengan lingkungan dan pola hidup kita.
Agar kebal terhadap infeksi virus Hepatitis B, kita dapat melakukan imunisasi dengan vaksin Hepatitis B, sehingga risiko tertular penyakit yang berakhir fatal ini dapat dicegah. Behan-bahan dan zat berbahaya, dengan sadar dapat kita hindarkan, termasuk obat-obatan yang cenderung berpengaruh buruk terhadap jaringan hati. Hal lain dengan memperbaiki pengobatan terhadap Hepatitis B, agar tidak menimbulkan penyulit pada jaringan hati sehingga cenderung menahun, atau berakhir dengan cirrhosis, yang keduanya menjadi dasar dari tumbuhnya kanker hati.
Bagi penduduk yang menanggung risiko yang tinggi untuk tertular penyakit Hepatitis B, perlu melakukan pemeriksaan rutin terhadap kemungkinan tumbuhnya kanker hati. Dengan ultrasonografi dan pemeriksaan adanya alfafeto-protein, kita dapat mendeteksi lebih dini adanya kanker hati ini lebih-lebih pada mereka yang menjadi carier Hepatitis B. Sejak alfafeto-protein positif, dibutuhkan waktu 9 bulan untuk mencapai tumor berukuran 4 cm.
Adanya kanker yang berukuran 3 cm saja sudah dapat dideteksi dengan USG. Pada kelompok penduduk yang berisiko tinggi untuk terkena kanker, sebaiknya memeriksakan pemeriksaan penyaringan sekurang-kuringnya 2-3 tahun sekali (Lihat Tabel 1).
Bagi masyarakat kita yang akrab dengan jenis makanan oncom dan kacang tanah, perlu lebih waspada. Oncom yang terbuat dari ampas kacang atau kacang tanah dapat berjamur yang memproduksi aflatoxin. Kacang tanah yang terasa pahit atau beraroma busuk sebaiknya tidak dilanjutkan memakannya. Demikian pula jika oncom berbau apak. Hal serupajuga untuk peminum jamu. Jamu tradisional, yang dituang ke dalam air panas dapat melihat warna, aroma serta keadaan bubuk jamu. Jika tampak perubahan sifat jamu yang akan diseduh, sebaiknya tidak meminumnya, karena kemungkinan jamu telah tercemar jamur pembuat aflatoxin.***
Tabel 1.Kelompok berisiko yang memerlukan pemeriksaan rutin terhadap kemungkinan kanker hati.
1. semua yang dalam darahnya ada HbsAg, carier berumur lebih dari 40 tahun.
2. Ada anggota keluarga yang pernah terkena Hepatoma, terutama jika berumur di etas 30 tahun
3. Semua wanita yang sudah menopause dengan HbsAg positif sebagai carier
4. Semua penderita dengan cirrhosis hati, atau ada riwayat gangguan hati.
S. Wanita sebagai carier Hepatitis B, dan pemakai pil KB.
6. Mereka yang berkontak dengan bahan atau zat yang carcinogenic terhadap hati.
7. Perokok berat dan peminum alkohol yang HbsAg positif carier
0 Response to "KANKER HATI"
Posting Komentar